Sabtu, 08 Mei 2010

Tampan itu mutlak, jelek itu relatif

Suatu hari, di sebuah perusahaan.

Seorang mahasiswa magang yang merasa dirinya tidak jelek-jelek amat (bahkan cenderung merasa tampan, yang sebenarnya dia tidak tahu diri) , melakukan pekerjaan yang sangat berat sehari-harinya, yaitu memperbanyak kertas alias memfotokopi.

Tak hanya dari kampusnya, dari kampus lain pun ada yang melakukan praktek kerja lapangan, dan kebetulan pada saat itu ada mahasiswi yang magang di bagian yang berbeda.

Sang mahasiswa fotokopi tidak terlalu perduli dengan adanya mahasiswi magang tersebut, namun karena jarangnya wanita pada saat itu, jadi sering menjadi perhatian.

Sampai pada suatu hari,

Sang Mahasiswa fotokopi ketika itu sedang fokus melakukan pekerjaannya dengan kertas-kertas dan seperangkat mesin fotokopi canggih, dan ada seorang karyawan bijaksana yang mengantri untuk menggunakan mesin canggih tersebut.

Tiba-tiba dari arah pintu kantor, dengan suara pintu yang khas, "krieeeeek".
Muncullah sang mahasiswi magang, yang kebetulan ada keperluan untuk mengunjungi kantor bagian sang mahasiswa fotokopi. Dan sang mahasiswa fotokopi pun terus melihat mahasiswa tersebut sampai hilang di pandangan.

Secara normal, ketika ada orang datang tentu saja kita melihatnya, itulah yang ada di pikiran sang mahasiswa magang. Namun sang Karyawan bijaksana berpikir lain.

Dengan bijaksana dia berkata, "Terlalu jauh...terlalu jauh"

Sang mahasiswa fotokopi pun terkejut, "(Maksoed Loe?!)"

Lalu dengan bijak ia pun menepuk-nepuk punggung sang mahasiswa seraya mengisyaratkan menenangkan kalau masih banyak wanita di luar sana yang setaraf dengannya, dengan wajah yang kelihatan sangat jujur.

Sejak hari itu sang mahasiswa fotokopi, berpikir bahwa Tampan itu mutlak, jelek itu relatif. Dan dia semakin tidak tahu diri dengan pikirannya itu, (Pada dasarnya dia memang tidak tahu diri).





5 komentar:

  1. hahahaa....bagus ceritanya! keep on writing rif!

    BalasHapus
  2. rief.. rief..
    jauh rief...

    by: alsafe

    BalasHapus
  3. memalukan,,,
    apa lagi yang harus aku lakukan agar
    hina dan cela jauh dari kehidupan ini

    sadar,,,
    salahkah akan kehidapan ku ini yang mendambakan
    sesuatu yang lebih, mungkin yang tidak seharusnya aku idamkan

    bosan,,,
    entah kapan semua ini akan berakhir dan berubah,
    indah seperti seharusnya tidak seperti saat ini saat keterpurukanku

    menyedihkan,,,
    inilah kata yang tepat untuk menjelaskan kehidupan ini

    Note :
    Remember that you're perfect
    god makes no mistakes
    be who you want to
    be who you are
    just listen to yourself, not what other people say

    regards
    to

    BalasHapus
  4. yg ge tau justru jelek itu mutlak klo tampan yg relatif, hhe arif jago lah klo berkata-kata =)

    BalasHapus
  5. >Putri : Terima kasih, keep reading it, then..hehe

    >mierza: kajeun..

    >marteo: hahaha..maneh berpuisi..teu kabayang..

    >angge: itu kan menurut orang-orang, sebenarnya peduli amat mau tampan atau tidak..hahaha!

    BalasHapus