Sabtu, 29 Mei 2010

Penjaga itu hilang, bedil angin terbilang

"Esa hilang, Dua terbilang"

Tulisan itu terpampang di depan megahnya Stadion Siliwangi, yang merupakan markas tim sepakbola kebanggaan kota Bandung, Persib "Maung" Bandung.

Warga Bandung tentunya tidak asing dengan stadion tersebut, tempat tim kesayangan mereka bertanding, termasuk ketiga bocah Sekolah Menegah Pertama ini, yang sedang memasuki masa pencarian jati diri.

Saat itu, mereka saling melakukan perjanjian untuk bolos sekolah di esok hari, namun mereka tidak punya ide mau kemana, karena uang yang terbatas.

Maka keesokan harinya mereka pun bertemu di suatu tempat yang dijanjikan.

Bocah 1: "Mau kemana kita nih, sampai sore nanti?"
Bocah 2: "Asal jangan diam di sekitar sini, terlalu dekat ke sekolah, bahaya nanti jika ada guru yang kebetulan melihat kita"
Bocah 3: "Ya jelas tidak disini dong, kawan. Kita kan lagi Mabal, rugi kalau kita tidak bergaul ke Kota, ayo kita menikmati kebebasan ini!"
Bocah 1 & 2: "Jadi ke mana? Duit aja kita pas-pasan"
Bocah 3: "Benar juga, ya sudah kita jalan saja dulu ke arah kota"

Dan akhirnya mereka pun berjalan, menuju arah keramaian kota. Tiba-tiba salah seorang bocah mempunyai ide untuk tujuan mereka.

Bocah 1: "Bagaimana jika kita ke stadion siliwangi? saya belum pernah ke sana" (Bocah ini berasal dari luar kota bandung, namun fans berat Persib)
Bocah 2: "Mau ngapain di sana?"
Bocah 1: "Melihat saja, daripada tujuan kita nggak jelas."
Bocah 3: "Boleh juga ke sana, di sekitar sana kan sepi. Kita bisa merokok." (Pada saat itu juga mereka mencari tempat untuk merokok yang sepi, karena malu dilihat orang)
Bocah 2: " Terserahlah"

Mereka pun menuju tujuan mereka dengan semangat karena akhirnya mereka punya tujuan hidup pada saat itu.

Dan sampailah mereka di depan megahnya stadion Siliwangi. Si bocah 1 terkagum-kagum dan wajahnya memancarkan kekaguman dan ia berjanji suatu saat ia akan datang ke stadion ini lagi untuk menonton langsung tim kesayangannya itu, "Nanti kalau Persib main, saya akan datang!"

Namun si bocah 3 hanya memikirkan di mana tempat paling aman untuk merokok,
"Hey, lihat! pintu stadion belakang terbuka! Kita masuk yuk!, sebelum nya kita beli rokok dulu"

Pada saat itu ada rokok merk keluaran baru dimana menggambarkan Abad baru pada saat itu,
salah satu merk rokok ternama, dengan embel-embel "Millenium" di belakangnya. Mereka pun tertarik untuk membeli rokok tersebut karena tampilannya yang berbeda, dengan filter berwarna perak, yang identik dengan Abad baru, Tahun Millenium.

Setelah membelinya di kios terdekat, mereka pun memasuki pintu belakang stadion, yang menuntun mereka ke tribun timur, tempat para bobotoh berteriak mendukung Tim kesayangan mereka.

Si Bocah 1, semakin terharu dan dia pun berlari di sekitaran tribun timur, sambil bernyanyi, salah satu Theme song untuk mendukung Persib, "Aku punya maung banduuung....Ku beri nama Persib..dst"

Si Bocah 2 & 3 hanya memandangi temannya yang gila berlari-lari, dan saling menggeleng-gelengkan kepala, dan akhirnya dengan sok dewasa si bocah 3 mengeluarkan sebungkus rokok "perak millenumnya", sambil berkata, "kita merokok dulu, kawan." dan ia pun mengeluarkan sebatang rokok dan memberikan satu batang lagi pada si bocah 2.

Dan si bocah 1 pun kembali dengan berlari dari arah lain sambil melanjutkan nyanyiannya dengan keras, dan berteriak pada kedua temannya, "PERSIB....Nu AINK!....MAUNG Nu AINK!...Persib Maung Banduuuuung!"

Bocah 3: "Berisik, nih rokok dulu!"

Dan akhirnya mereka pun duduk menghadap lapangan layaknya bobotoh yang sedang menonton, dan menikmati rokok mereka.

Kebetulan pada saat itu ada seorang Penjaga gagah sedang menyiram rumput lapangan hijau menggunakan selang, memunggungi tribun timur, (terlihat seperti sedang buang air kecil oleh ketiga bocah itu).

Dan si bocah 1 tiba-tiba berbicara keras, (entah kenapa dia harus berbicara keras, mungkin karena ia sangat bahagia akhirnya dia bisa masuk stadion tim kebanggannya).
"Woi! itu buang air kecil lama sekali, Kayaknya minum air sumur sekampung! Hahahahaha!"

Si Bocah 2 terkejut dan berkata, "Hey! sudah gila ya kamu, bagaimana jika terdengar! Kau bicara terlalu keras!"

Si Bocah 3 hanya memandangi rokok yang dibelinya dengan bangga, sambil mengangguk-nganggukan kepala (Memperhatikan kadar Tar dan Nikotin dengan wajah sok tahu)

Dan seketika tanpa sadar mereka tidak melihat sang penjaga itu di sekitar lapangan. Sang penjaga pun hilang dari pandangan.

Si Bocah 2 semakin sesumbar, "Tuh kan?, Dia takut dong sama saya! hahahaha!"

Tiba-tiba dari arah berlawanan tempat keluar tribun timur, sang penjaga itu pun keluar sambil menodongkan bedil angin, ke arah mereka dan menggertak, "WOY! Kalian bolos sekolah ya!!??"

Ketiga bocah itu pun terkejut dan mengigil ketakutan, dan melemparkan rokok mereka. dan si bocah 3 pun berusaha menyelamatkan diri, sambil angkat tangan dia berkata, "Sekolah siang, pak!"

Sang Penjaga: "Terus? Ngapain kalian di sini?!"
Bocah 1: "Kerja kelompok, pak!" (Sungguh sebuah statement yang sangat sudah keliahatan bohongnya)

Dan si bocah 2 & 3 pun berlari menyelamatkan diri ke arah pintu keluar, sambil berteriak, "Mana Aadaaaa!?" (Mana ada, kerja kelompok ke stadion!)

Si Bocah 1 pun mengikuti kedua temannya sambil berteriak, "Jangan tinggalin saya!"

Dan mereka pun berhasil keluar dan lolos dari sang penjaga itu. dan terus berlari menjauhi stadion, alih-alih sang penjaga mengejar mereka.

Ketika sudah jauh, sambil terengah-engah, si Bocah 2 berkata pada bocah 1,

Bocah 2:"Gara-gara kau berteriak tadi, jadi mungkin dia mendengar dan marah, sampai-sampai membawa bedil angin!"

Si Bocah 1 semakin gila saja dan berkata, "Fuih!, berdebar-debar deh rasanya, jadi fans sejati memang banyak tantangan! Hehehe!"

Bocah 2: "Tantangan gigi loe gendut!"

Si Bocah 3 tiba-tiba menepuk kedua temannya dengan wajah terkejut dan berkata, "Akh! Rokok Millenium ketinggalan!"

Bocah 2: "Itu nggak penting, goblok!"

Dan akhirnya mereka pun kembali ke kampung halamannya masing-masing dengan berjalan-jalan pelan sambil sore menunggu waktu pulang sekolah dengan kesimpulan pengalaman yang dibawa mereka masing-masing sampai di rumah.

Sejak kejadian itu, pada tahun yang sama mereka tidak pernah bolos sekolah bersama.

Dan sejak saat kejadian itu, si Bocah 1 masuk anggota Viking Persib Fans Club secara resmi, dan berlanggangan menonton langsung dengan tiket yang dibelinya secara resmi pula. Sedangkan si bocah 3 mengganti rokoknya menjadi rokok "Millenium" karena penuh memori yang sangat menantang, namun sekitar setahun kemudian ia kecewa berat, karena rokok bermerk tersebut hilang dari peredaran. Dan si Bocah 2 sejak kejadian itu, semasa SMP, jika ia bolos sekolah, ia memilih rental Playstation atau rumah teman yang kosong yang aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar